PENDAHULUAN
Dalam portofolio kita menginvestasikan pada lebih dari
satu jenis saham dengan nilai investasi yang berbeda, yang menjadi masalah
sekarang adalah berapa besarnya return portofolio dan risiko portofolionya.
Berikut adalah data nilai Close Price saham 5 (lima)
Perusahaan Property yang listing di BEI selama tahun 2014. Perusahaan property
tersebut terdiri dari :
1.
Agung Podomoro
Land, Tbk
2.
Alam Sutera
Reality, Tbk
3.
Ciputra
Development, Tbk
4.
Pakuwon Jati, Tbk
5. Sentul City, Tbk
DATE
|
STOCK CLOSE PRICE
|
||||
APLN
|
ASRI
|
CTRA
|
PWON
|
BKSL
|
|
01/01/2014
|
227
|
510
|
864
|
307
|
155
|
03/02/2014
|
232
|
575
|
986
|
330
|
170
|
03/03/2014
|
283
|
595
|
1.173
|
350
|
181
|
01/04/2014
|
263
|
530
|
1.026
|
352
|
172
|
01/05/2014
|
268
|
500
|
1.066
|
408
|
147
|
02/06/2014
|
280
|
442
|
935
|
349
|
106
|
01/07/2014
|
335
|
525
|
1.168
|
415
|
119
|
01/08/2014
|
378
|
510
|
1.228
|
435
|
119
|
01/09/2014
|
343
|
455
|
1.026
|
404
|
101
|
01/10/2014
|
353
|
464
|
1.157
|
450
|
89
|
03/11/2014
|
361
|
560
|
1.324
|
515
|
115
|
01/12/2014
|
335
|
560
|
1.264
|
515
|
104
|
01/01/2015
|
446
|
595
|
1.456
|
499
|
115
|
Close Price dijadikan dasar untuk perhitungan return masing-masing saham. Dengan rumus :
Di
mana:
Rt = Return saham pada akhir bulan ke t
Pt = Clossing price pada akhir bulan ke t
Pt-1 =
Clossing price pada akhir bulan sebelumnya (t-1)
Setelah masing-masing saham di hitung returnnya, lalu
dilakukan diversifikasi saham dan dihitung juga nilai returnnya. Diversifikasi
pada dasarnya bertujuan untuk mengurangi risiko terjadinya kerugian. Kalau
seluruh dana yang anda miliki digunakan untuk membeli satu saham saja, maka
ketika pilihan anda tersebut ternyata keliru maka nilai kerugian yang terjadi
bisa sangat besar. Disini diversifikasi saham di bagi rata menjadi
masing-masing 20%.
Standar Deviasi menunjukkan besarnya risiko.
Standar deviasi di dapatkan dengan rumus:
Data hasil perhitungan return ini kemudian dijadikan
sebagai dasar perhitungan Expected Return dan Risk Returnnya. Return Ekspektasi
(expected return) merupakan return yang digunakan untuk pengambilan keputusan
investasi. Ada 2 cara yang digunakan: berdasarkan nilai ekspektasi masa depan
dan berdasarkan nilai-nilai return historis. Dalam metode berdasarkan nilai
ekspektasi masa depan, return yang akan diterima harus diestimasi nilainya
dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi. Berarti bahwa tidak hanya sebuah
hasil masa depan (outcome) yang akan diantisipasi, tetapi perlu diantisipasi
beberapa hasil masa depan dengan kemungkinan probabilitas terjadinya. Distribusi
probabilitas ini dapat diperoleh dengan cara estimasi secara subyektif atau
berdasarkan dari kejadian sejenis di masa lalu yang pernah terjadi. Return
ekspektasi dapat dihitung dengan metode nilai ekspektasi (expected value
method) yaitu mengalikan masing-masing hasil masa depan (outcome) dengan
probabilitas kejadiannya dan mnjumlah semua produk perkalian tersebut. Namun,
metode ini dinilai tidak akurat. Ketidakakuratan yang terjadi pada penghitungan
hasil masa depan dapat dikurangi dengan menggunakan data historis untuk
menghitung ekspektasi. Metode rata-rata (mean method) mengasumsikan bahwa
return ekspektasi dapat dianggap sama dengan rata-rata nilai historisnya. Rumus
yang digunakan dalam metode berdasarkan nilai-nilai return historis adalah
dengan mengambil rata-rata dari return saham. Dalam program excel di gunakan
rumus =AVERAGE(ReturnSaham1,...ReturnSaham (n)).
Berikut hasil perhitungannya:
Berdasarkan hasil
perhitungan tersebut dapat di ambil kesimpulan bahwa:
1.
Risk
invetasi saham yang paling rendah adalah saham PWON senilai 10% dengan Expected
Return senilai 4%.
2.
Risk
investasi saham yg paling tinggi yaitu saham BKSL senilai 16% dengan Expected
Return sebesar -2%.
3.
Jika
menggunakan Diversifikasi Saham (masing-masing sebesar 20%) maka Expected
Return yang di dapat adalah senilai 3% dengan Risk invetasi saham senilai 10%.
4.
Dari
data diatas dapat disimpulkan bahwa investasi yang menguntungkan adalah
invetasi pada Pakuwon Jati, Tbk (PWON) karena resikonya yang paling kecil 10% dengan
expected returnnya 4% (1% lebih besar dibanding invetasi portofolio saham). Namun,
saya sendiri berpendapat bahwa investasi yang paling aman adalah invetasi
portofolio (diversifikasi saham). Karena walaupun tingkat risknya yang sama
(10%) namun invetasi dilakukan tidak hanya pada satu saham. Investasi yang
hanya dilakukan di satu titik sebenarnya memiliki risiko yang besar. Karena
jika investor menginvestasikan seluruh dananya di satu perusahaan, lalu terjadi
hal-hal luar biasa (seperti kebangkrutan perusahaan, kondisi ekonomi yang buruk,
atau hal-hal yang tidak bisa diperkirakan terjadi lainnya) maka investor akan
mengalami kerugian yang besar. Berbeda halnya bila investor membagi dananya ke
beberapa perusahaan, risiko kerugiannya akan lebih kecil.
Berikut Grafiknya:
|
ReplyDeleteCara Download Data Saham IDX di
Youtube Channel : Investama Saham
Atau di
http://rekomendasi-saham.blogspot.com
This comment has been removed by the author.
ReplyDeletecara nyari risk nya gimana tu kalo udah ketemu expected return nya?
ReplyDeletestandar deviasi Er nya darimana?
ReplyDelete