Mengenal Allah dan Rasul-Nya
By : Ustadz Yusuf Mansur
By : Ustadz Yusuf Mansur
Bagaimana Saudara mengenal Partner Anda? Calon mitra Anda? Calon laki atau istri Anda? Calon besan Anda? Calon mantu Anda? Calon mertua Anda?
Ya dengan mencari tahu. Tanya kanan kiri, melakukan “investigasi” kecil-kecilan. Ada informasi di mana, kita kejar, kita cari tahu.
Tentang Allah, harusnya lebih lagi dicari tahu. Tentang Rasulullah harusnya juga lebih lagi dicari tahu. Mungkin sebab ga ada kepentingan, karena juga ga merasa kenal, akhirnya kita berhenti mencari tahu tentang Allah dan Rasul-Nya. Hanya karena Allah berkehendak memperkenalkan diri-Nya dan diri Rasul-Nya, manusia diberi-Nya serangkaian peristiwa yang menjadikannya akhirnya mengenal Allah. Maka dalam hal ini, saya katakan kepada mereka yang kemudian mulai mengenal Allah, harusnya jangan berhenti mengenal-Nya. Terus lebih jauh lagi mengenal Allah. Berupaya lebih dalam lebih luas mengenal-Nya.
Episode di mana saya mengalami
kesulitan-kesulitan di awal, di fase-fase awal, akhirnya saya mengenal Allah. Sedikiiiiitttt sekali
tapinya. Tapi ya lumayan. Saya jadi bisa mulai mengerti tentang keberadaan-Nya.
Juga pentingnya mempelajari Rasul dan apa-apa yang dibawa Rasul, sebagai juga
pintu mengenal Allah, bukan saja secara tauhid, tapi secara syariat, secara
pengamalan. Lalu kemudian saya ya sampe sekarang masih saja terus mencari tau, berupaya
lebih lagi mengenal, dan ya jatuh bangun juga. Hanya, indah sekali.
Karena itu
saya menyarankan, kawan-kawan peserta KuliahOnline untuk tidak berhenti
mengenal Allah. Asli jangan berhenti. Rugi. Makin tahu, makin luar biasa.
Ada yang berupaya mengenal Allah dari alam-Nya, seperti masuk Islamnya para ilmuwan setelah meneliti tentang kelautan, oceanologi. Tentang gunung, vulkanologi, dan macem- macem. Lalu kemudian itu semua dijadikan entry point untuk lebih lagi masuk mengenal- Nya.
Ada yang berupaya mengenal Allah dari alam-Nya, seperti masuk Islamnya para ilmuwan setelah meneliti tentang kelautan, oceanologi. Tentang gunung, vulkanologi, dan macem- macem. Lalu kemudian itu semua dijadikan entry point untuk lebih lagi masuk mengenal- Nya.
Ada yang mengenal Allah karena
dikasih pekerjaan, karena diselamatkan Allah dari kesulitan ini itu. Ada yang
mengenal Allah sebab kuliah. Ada yang mengenal Allah lewat episode
kehidupannya. Semua ini ga boleh terus berhenti, merasa cukup mengenal-Nya,
padahal belum mendarah daging.
Pintu pertama mengenal Allah
dan Rasul-Nya, jelas lewat al Qur’an dan al Hadits. Buat orang-orang biasa
seperti kita, kayak kebanyakan orang yang tidak mengerti bahasa arab, tidak
mengerti banyak tentang rujukan kitab-kitab kuning klasik, tidaklah kemudian
sulit. Sebab zaman sekarang sudah banyak buku terjemahan. Bahkan al Qur’an
sendiri sudah banyak terjemahan yang standarnya sudah ditashih (diakui)
pemerintah. Tinggal kemauannya saja.
Jangan ada hari terlewati
dengan melewati hari tanpa baca al Qur’an dan hadits-hadits. Milikilah al
Qur’an terjemahan. Seribu kali ga mengerti, berdoalah kepada Allah diberi
pemahaman. Insya Allah akan ada cara dari Allah untuk tambah memperkenalkan
diri-Nya dan Rasul-Nya. Misal, di kantor yang tadinya ga ada pengajian, jadi
ada pengajian. Tahu-tahu diberi-Nya tetangga yang senang datang ke
majelis-majelis. Atau Allah kirimkan buku ke meja kantor
Saudara. Sehingga jadilah
Saudara baca-baca buku
itu. Atau ada yang
mengirimkan link-link artikel di internet. Banyaklah cara-Nya. Adain aja dulu kemauan di hati untuk belajar tentang diri-Nya, tentang Rasul-Nya, dan kemudian berdoalah.
mengirimkan link-link artikel di internet. Banyaklah cara-Nya. Adain aja dulu kemauan di hati untuk belajar tentang diri-Nya, tentang Rasul-Nya, dan kemudian berdoalah.
Di pertemuan
kedua di KuliahOnline mengenal Allah dan Rasul-Nya, saya beri tips kecil, tips
sederhana:
Baca al Qur’an, tiap hari, sediain waktu. Baca bukan hanya teksnya. Tapi terjemahnya. Kalo bisa, diserta perenungan. Bukan baca cepat. Tapi baca nikmat. Baca berulang dan berulang. Sebelum baca, doa minta kepahaman. Doanya bahasa Indonesia saja kalau ga bisa bahasa arab. Atau doa sederhana: Robbii zidnii ‘ilmaa. Yaa Allah, tambahkan bagi saya, ilmu. Sambil pikiran mendeskripsikan ilmu itu adalah ilmu tentang Allah dan Rasul-Nya.
Baca al Qur’an, tiap hari, sediain waktu. Baca bukan hanya teksnya. Tapi terjemahnya. Kalo bisa, diserta perenungan. Bukan baca cepat. Tapi baca nikmat. Baca berulang dan berulang. Sebelum baca, doa minta kepahaman. Doanya bahasa Indonesia saja kalau ga bisa bahasa arab. Atau doa sederhana: Robbii zidnii ‘ilmaa. Yaa Allah, tambahkan bagi saya, ilmu. Sambil pikiran mendeskripsikan ilmu itu adalah ilmu tentang Allah dan Rasul-Nya.
Baca-baca buku yang berisi
Keajaiban-Keajaiban Alam yang dikaitkan dengan al Qur’an. Banyak koq
tulisan-tulisan ilmiah yang ditulis dengan bahasa populer. Seperti Mukjizat a;
Qur’an, kedokteran populer dengan pembahasan dari sisi Qur’an dan hadits.
Pelajari tentang sifat-sifat
Allah, Nama-Nama-Nya dan kisah-kisah inspiratif mereka-mereka yang dapat
hidayah mengenal Allah.
Hafalin nama-nama Allah. Satu
hari 1 nama, cukup. Dan cari tau tentang nama itu. Rujukan terhadapa hal ini,
cukup banyak. Asal niat, bisa tau banyak sumber dan dapat buku-buku itu dan
atau artikelnya, atau audionya.
Kemudian bacalah sirah Nabawi,
dan habiskan. Jangan baca selewatan. Baca kontinyu. Terus menerus, harian, atau
seminggu berapa kali gitu. Buku-buku tentang Nabi Muhammad, banyak sekali juga.
Atau buat yang tidak gemar baca, males baca, he he he, denger audionya tentang
sirah Nabi. Insya Allah cukup banyak.
Kami sendiri sedang berupaya
membantu saudara-saudara peserta kuliahonline untuk kemudahan hal-hal seperti
ini. Dengan memberikan rujukan, atau bahkan materinya. Namun sebaik-baiknya, memang harus ada upaya. Disebut ada upaya itu, ada ikhtiar. Seseorang mungkin bilang,
walah ustaaaaadz, untuk makan sehari-hari saja kami sulit, apalagi untuk beli
buku, ke majelis-majelis ilmu yang tentunya banyak sekali kesulitan teknisnya.
Buat saya, ini cengeng. Doa
dah. Apalagi meniti jalan ilmu itu akan membuka banyak jalan rizki. Bahkan akan
membuka jalan ke surga. Berdoa juga
supaya bukan saja diberi-Nya uang, tapi juga diberi-Nya kesehatan, kesempatan, dan jalan-jalan ilmu itu sendiri.
Sebisa mungkin di keluarga saya, saya adakan kajian tentang Rasulullaah, tentang para sahabat, tentang para waliyullah, tentang ulama-ulama. Supaya keluarga saya, dan keluarga pesantren sedikit demi sedikit mengenal lingkungannya.
Saudara bener-bener luangkan
waktu dan kesempatan yang Allah berikan untuk baca 1-2 hadits. Beli aja kitab
shahih bukhari, atau riyaadushh-shoolihiin, atau ihyaa ‘uluumuddiin, atau al
adzkaar. Datang saja ke toko buku. Pilihannya banyak. Searching juga di
toko-toko online. Akan banyak tersedia.
Sekali lagi, kalau bicara soal
uang, maka akan tampak kelemahan kita. Doa dah, supaya punya dan dimudahkan
Allah. Sekalian minta sama Allah rizki yang banyak, dan kesempatan supaya bisa
jadi jalan ilmu bagi orang banyak.
Saat kuliah kedua ini ditulis,
kawan-kawan sedang ujicoba TV parabola. TV berbasis parabola. Nanti kawan-kawan
cukup pasang parabola di rumah, lalu bisa mengakses TV kita. TV nya Yusuf
Mansur, he he he. TV Daarul Qur’an, TV Wisatahati, TahfidzTV. Semoga bisa
diaturkan jadwal untuk acara-acara tv dengan tema-tema yang dimaksud. Saudara
tinggal stel aja dan mengikuti dari mana saja. Insya Allah radionya pun sedang
diperjuangkan. Semoga Allah ridho.
‘alaa kulli haal, di atas
semua hal, penting pasang niat dan doa untuk mengenal Allah dan Rasul-Nya. Buat
mereka yang belum belajar, dan ga punya niat belajar, yang mungkin belum akan
didekatkan dengan jalan ilmu. Tapi buat mereka yang mulai terbersit niat, dan
mulai ada minat, biasanya Allah malah bikin haus untuk semakin tenggelam
mempelajari tentang Diri-Nya dan Rasul-Nya. Indah koq. Bener-bener indah. Coba
saja.
No comments:
Post a Comment